Minggu, 24/11/2024 13:30 WIB

China Kecam AS Jual Senjata ke Taiwan

Negeri Tirai Bambu mendesak Washington untuk menghentikan penjualan senjata ke Taipei, sambil memperingatkan konsekuensi bagi negara-negara yang mencampuri urusan dalam negerinya.

Tank Taiwan menembak selama latihan militer di lokasi yang dirahasiakan di Taiwan. (Kementerian Pertahanan Taiwan / Li Mingze)

JAKARTA, Jurnas.com - China memperingatkan, dukungan militer Amerika Serikat (AS) kepada Taiwan mengubah pulau itu menjadi "tong mesiu" dan berisiko memicu konflik regional.

Negeri Tirai Bambu mendesak Washington untuk menghentikan penjualan senjata ke Taipei, sambil memperingatkan konsekuensi bagi negara-negara yang mencampuri urusan dalam negerinya.

Ditanya tentang Forum Industri Pertahanan Taiwan-AS yang diadakan di Taipei awal pekan ini, yang mempertemukan sejumlah pedagang senjata AS dan lokal, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning mengatakan, melanjutkan penjualan senjata ke pulau itu melanggar serius perjanjian sebelumnya dengan AS.

"Akhir-akhir ini AS dan otoritas Taiwan telah meningkatkan kolusi militer. Sebuah delegasi yang terdiri dari 25 pedagang senjata AS mengerumuni pulau itu dan mengadakan `forum pertahanan` dengan pihak berwenang (Taiwan)," kata dia.

"Pertemuan tersebut adalah bukti lebih lanjut bahwa AS mengubah Taiwan menjadi `tong mesiu`, yang hanya menimbulkan masalah bagi rekan kami di Taiwan," sambung dia.

Pada acara industri, pejabat Taiwan mengatakan mereka akan meminta bantuan dari Washington untuk mengembangkan generasi baru jet tempur, berharap mendapat bantuan dalam merancang pesawat dari atas ke bawah.

Meskipun Gedung Putih telah menolak untuk memasok pesawat yang lebih canggih seperti F-22 atau F-35, para pejabat menyetujui penjualan besar-besaran pesawat tempur F-16 pada tahun 2019.

Pengiriman awalnya dijadwalkan akhir tahun ini, tetapi diundur hingga akhir 2024. , menurut menteri pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, yang mengutip masalah produksi dan rantai pasokan. Setelah selesai, pengiriman akan membuat armada F-16 di pulau itu menjadi yang terbesar di Asia, dengan lebih dari 200 jet, menurut Reuters.

Washington telah mengesahkan daftar panjang kesepakatan senjata dengan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi beberapa di antaranya belum membuahkan hasil, meninggalkan tumpukan penjualan senilai $19 miliar.

Beberapa anggota parlemen AS telah menyerukan agar transfer itu dipercepat, dengan Ketua DPR Kevin McCarthy menekankan perlunya melakukannya selama pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bulan lalu.

China, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, terus mendesak AS untuk menghentikan penjualan senjata dan kontak militer dengan"pulau itu, memperingatkan tindakan seperti itu akan menyebabkan ketegangan di Selat Taiwan dan memicu reaksi dari Beijing.

"Pihak Tiongkok akan mengambil langkah-langkah yang kuat dan tegas untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan keamanan kami dengan tegas," lanjut Mao.

"Setiap kekuatan eksternal yang mencampuri urusan dalam negeri China dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan akan menanggung akibatnya dan membayar tindakan keliru mereka," sambung dia.

Sumber: RT

KEYWORD :

Konflik China dan Taiwan Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :